Ketika berbicara matematika mungkin yang selalu terbayang dibanyak
orang adalah angka dan objek abstrak yang tidak ada hubungannya dengan dunia
nyata, angka yang ada hanyalah sebagai simbol yang kemudian dapat
diintepretasikan berbeda-beda dalam penggunaannya, bagi pedagang angka
mungkin akan berarti harga dan jumlah permintaan, bagi peneliti angka mungkin
diartikan sebagai bentuk perubahan dari sebelum dan sesudah, bagi petani
mungkin angka di artikan sebagai hasil kebun, dengan begitu pada satu objek matematika
dapat diartikan dengan berbagai macam makna tergantung dengan konteksnya. Lantas
apakah tujuan dari belajar matematika sesungguhnya? dan apa yang perlu di
berdayakan dalam belajar matematika?.
Oleh karena itu akan dibahas mengenai hal tersebut, dimana sumber
utama dalam penulisan ini adalah Buku dengan judul “Three dimensions: A model of goal and theory description in
mathematics instruction—The Wiskobas Project” yang di tulis oleh Adrian
Treffers (1986).
·
Aspek Aritmatika
Pembelajaran matematika
harus berfungsi untuk memajukan wawasan siswa dalam memahami sistem aritmatika
dan membekali dia dengan keterampilan untuk memecahkan masalah aritmatika.
Untuk itu yang perlu di kuasai siswa
yaitu:
a.
Pengetahuan tentang segala macam aspek
kuantitatif seperti yang dinyatakan dalam penghitungan, pengukuran, dan
penghitungan;
b.
Keterampilan dalam penggunaan konsep dan
operasi aritmatika dalam situasi kehidupan nyata;
c.
Wawasan tentang sistem bilangan yang relevan
dan operasi dalam sistem ini;
d.
Penguasaan terhadap algoritma operasi
matematika.
·
Aspek Bahasa
Matematika adalah
sarana untuk menggambarkan aspek-aspek dunia sekitarnya. Sehingga pembelajaran
matematika harus diarahkan untuk membekali siswa dengan perintah yang memadai
dari bahasa matematika sebagai alat komunikasi. Hal ini yang perlu di kuasai
siswa adalah :
a. Memiliki kosakata istilah dan simbol
matematika yang memadai atas perintahnya;
b. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang
sistem matematika sebagai sistem sintaksis;
c. Memperbaiki penggunaan aktif bahasa
matematika dalam mendiskusikan, merumuskan solusi, menggunakan bahasa saat
mengajukan pertanyaan;
d. Mampu membaca dan menafsirkan deskripsi
matematika dalam bentuk verbal, skematis dan simbolik.
·
Aplikatif
Pembelajaran matematika harus mengarah
pada pengetahuan yang berlaku: misalnya, Koneksi antara situasi masalah di
dalam atau di luar konteks matematika dengan konsep matematika. Dengan demikian
yang perlu di belajarkan ke siswa adalah :
a. Belajar mendesain ulang dan
merestrukturisasi masalah yang terletak di luar area matematika menjadi masalah
matematika;
b. Penggunaan alat bantu matematika,
seperti model berpikir atau metode pengorganisasian untuk mendapatkan solusi
dari masalah;
c. Belajar bekerja dengan model matematika
sehingga siswa mempelajari kekuatan dan keterbatasan matematika;
d. Belajar bereaksi secara memadai terhadap
segala macam situasi di mana pendekatan matematika berlaku.
·
Penggunaan praktis
Pembelajaran matematika harus diarahkan
untuk memberi siswa pemahaman tentang semua jenis aplikasi praktis matematika
secara umum dan wawasan tentang nilainya dalam bidang pengetahuan tertentu pada
khususnya. Sehingga yang perlu di belajarkan adalah :
a. Mempelajari aplikasi matematika dalam
fisika, biologi, teknologi dan sosiologi, serta dalam penggunaan sehari-hari;
b. Belajar memahami pengaruh matematika
dalam kehidupan manusia sebagai konsumen, sebagai pengguna jasa dan sebagai
produsen;
c. Belajar memahami peran matematika pada
saat ini, misalnya dalam peramalan peristiwa;
d. Belajar untuk memahami dan menggunakan
alat yang berorientasi matematis.
·
Aspek struktural
Pembelajaran matematika harus diarahkan
pada pembelajaran untuk menemukan koneksi yang relevan, keteraturan pola dan
makna khas struktur dalam matematika. Hal itu mencakup :
a. Penemuan keteraturan dalam pola dalam
kaitannya dengan angka, bentuk, dan satuan;
b. Penemuan sifat umum dari objek
matematika, operasi, hubungan dan struktur dalam topik yang relevan;
c. Mendeteksi dan merumuskan aturan dan
hukum dalam matematika;
d. Mampu memberikan contoh nyata ketika
diberi aturan tertentu.
·
Aspek Metodologi
Pembelajaran matematika harus diarahkan
pada pembelajaran dengan metode eksplorasi dan penalaran strategi, di mana
elemen berpikir intuisi, analogi, induktif dan deduktif dapat digunakan.
Sehingga yang perlu dilakukan adalah :
a. Penerapan pendekatan empiris yang
ditandai dengan eksperimen, observasi, pembentukan dan pengujian hipotesis, yang
mungkin diikuti oleh penalaran deduktif;
b. Belajar menggunakan bukti pengalaman
sebagai rantai untuk memisalkan sesuatu hal yang mengarah ke kesimpulan
"benar": di mana kebenaran berasal dari sesuatu yang sebelumnya yang
sudah diterima.
c. Belajar untuk menjadi sadar akan
pentingnya penalaran analogis, pentingnya memperkirakan, gagasan hipotesis, induksi
dan deduksi;
d. Mempelajari strategi solusi tertentu.
·
Aspek dinamis
Matematika selalu bergerak dan
berkembang. Pembelajaran matematika harus diarahkan untuk membuat siswa sadar
akan keterbukaan dan dinamika matematika, baik dalam arti obyektif maupun
subyektif. Hal itu mencakup :
a. Beberapa pengetahuan tentang
pengembangan sistem notasi untuk angka;
b. Beberapa pengetahuan tentang
pengembangan keterampilan aritmatika: berbagai algoritma untuk operasi dasar,
aturan, komputer dan kalkulator;
c. Beberapa pengetahuan tentang
pengembangan simbol dan konsep matematika tertentu;
d. Perspektif pada proses mental seseorang:
retrospeksi dalam istilah yang lebih pendek dan lebih lama, yang mengarah ke
pemahaman yang semakin meningkat dari bidang matematika.
·
Aspek Attitude
Pembelajaran matematika harus bertujuan
melengkapi siswa dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap, yang
dengan hal itu tujuan sebelumnya dari aspek aritmatika, aspek bahasa,
penerapan, kegunaan praktis, aspek struktural, aspek metodologi dan aspek
dinamika, bisa diwujudkan. Sehingga aspek ini dapat di artikan ;
a. Kesempatan untuk membuat kesalahan
melalui pengalaman "Biarkan saya mencoba"
b. Kesempatan untuk menghargai metode
matematika;
c. Pengalaman dengan teka-teki, masalah dan
investigasi;
d. Kesempatan untuk bekerja di bidang
matematika yang terstruktur dan kaya akan pengalaman matematika, di mana ada
ruang untuk inisiatif, penemuan dan keberanian.
0 komentar:
Posting Komentar