Senin, 16 Maret 2020

Mind Map Daya Matematika


Menurut (NAEP, 2002) Daya matematika terdiri dari kemampuan matematika (pemahaman konseptual, pengetahuan prosedural, dan pemecahan masalah) dalam konteks penalaran yang lebih luas dan dengan koneksi melintasi cakupan konten dan pemikiran matematika. Komunikasi dipandang sebagai benang pemersatu dan cara bagi siswa untuk memberikan respons yang bermakna terhadap tugas. Selain itu, konsep daya matematika sebagai penalaran, koneksi, dan komunikasi memainkan peran yang semakin penting dalam mengukur prestasi siswa.
Menurut (Baroody, 2000) Daya matematika memiliki tiga komponen. Yang pertama adalah Posistive Disposition yang didalamnya termasuk keyakinan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang menantang. Elemen kedua dari daya matematika adalah Understanding Mathematics yang isinya meliputi menghargai bagaimana matematika sekolah berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, melihat hubungan antara konsep-konsep matematika, dan menghubungkan prosedur dengan alasan konseptual mereka. Bagian ketiga dari daya matematika adalah mengembangkan kemampuan untuk terlibat dalam proses penyelidikan matematika (Mathematicall Inquiry) ini termasuk membuat dan menguji dugaan, menemukan pola di dunia sekitar kita (penalaran induktif), pemecahan masalah, dan penalaran logis (penalaran deduktif).
Menurut (Sahin & Baki, 2010) Daya matematika dapat muncul ketika siswa memanfaatkan pengetahuan matematika (Mathematicall Knowledge) dengan keterampilan matematika (Mathematical Skill) bersama-sama dalam kerangka konten (Content Area) yang ditentukan.
Menurut NCTM (dalam Phillips & Anderson, 1993) Tujuan yang melekat pada pengembangan daya matematika yaitu (1) Belajar menghargai matematika (2) Menjadi percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengerjakan matematika (3) Menjadi problem solver (4) Belajar berkomunikasi secara matematis (5) Belajar untuk bernalar secara matematis.
Menurut (NSF, 1995) Siswa akan mengembangkan daya matematika yaitu dengan  (1) Siswa menghargai nilai matematika; (2) Siswa mendapakan kepercayaan diri pada kemampuan matematika mereka sendiri; (3) siswa terlibat dalam pemecahan masalah matematika; (4) Berkomunikasi secara matematis; (5) Hubungkan apa yang dipelajari dalam matematika dengan topik matematika lainnya, disiplin ilmu lain, dan kehidupan sehari-hari.
Menurut (Kaur, 2017) untuk mengembakan daya matematika dapat di tempuh melalui 4 cara yaitu (1) melalui konten matematika, (2) melalui proses kognitif dan afektif, (3) melalui tugas matematika yang dirancang sedemikian rupa, (4) dengan mengembangkan kompetensi abad ke-21.
Dari beberapa pendapat tersebut secara umum terdapat beberapa kesamaan dalam rumusan komponen daya matematika ataupun cara memberdayakan matematika. Diantara kesamaan-kesamaan tersebut yaitu bagaimana komponen daya matematika yang dirumuskan (NAEP, 2002; Sahin & Baki, 2010) sama-sama memuat Mathematical Skill, Mathematicall Knowledge serta Content Area. Kemudian dalam memberdayakan matematika beberapa ahli juga memiliki kesamaan pandangan diantaranya yaitu bagaimana menghargai nilai matematika dan juga menjadikan siswa percaya diri pada kemampuan matematikanya (Phillips & Anderson, 1993; Baroody; 2000; NSF, 1995).

Referensi :
Baroody, A. J. (2000). Does mathematics instruction for three-to five-year-olds really make sense?. Young Children, 55(4), 61-67.
Kaur, B., & Lee, N. H. (2017). Empowering mathematics learners. In Empowering mathematics learners: Yearbook 2017 Association of Mathematics Educators (pp. 1-8).
NAEP, (2002). Mathematics Framework for the 2003 National Assessment of Educational Progress. Washington, DC: National Assessment  Governing Board.
NSF, (1995). Mathematical Power For All Students: The Rhode Island Mathematics Framework. K-12. C.I.A.I. Curriculum, Instruction, Assessment, Improvement, Pinellas County Schools Division of Curriculum and Instruction Secondary Mathematics. Washington. DC.  Arlington.
Phillips, E., & Anderson, A. (1993). Developing mathematical power: A case study. Early Child Development and Care, 96(1), 135-146.
Şahin, S. M., & Baki, A. (2010). A new model to assess Mathematical Power. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 9, 1368-1372.

0 komentar:

Posting Komentar